Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris, mengaharapkan dengan terciptanya penyegaran kepemimpinan di AL dan AU,
TNI akan semakin profesional dalam menjaga kedaulatan wilayah laut dan
udara Indonesia. Selain itu, keduanya juga harus dapat mendukung
program-program Presiden. Secara khusus, program pembangunan poros
maritim yang dicanangkan oleh Presiden
Charles Honoris menambahkan, Komisi I berencana mendukung penguatan
alutsista TNI. Hal ini karena profesionalitas TNI harus didukung dengan
peralatan dan persenjataan yang memadai.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Susilo berharap Ade
mengedepankan peranan TNI dalam penegakan hukum di laut. Sementara itu,
Ade menyatakan kesiapannya meningkatkan keamanan laut. TNI AL,
lanjutnya, tidak akan tinggal diam terhadap kapal yang melakukan
pelanggaran wilayah dan eksploitasi kekayaan tanpa izin.
“Ada dua kondisi yang dilakukan AL dalam menegakkan hukum di laut.
Pertama, bagaimana TNI AL mencegah masuknya kapal ilegal dan tidak
melakukan pelanggaran wilayah. Kedua, mencegah mereka melakukan
eksploitasi sumber daya laut Indonesia,” katanya.
Pada Jumat (2/1), Jokowi melantik Agus Supriatna sebagai Kasau.
Sebenarnya, pelantikan Kasal dan Kasau dijadwalkan berlangsung bersamaan
pada 31 Desember 2014. Namun, saat itu Agus masih bintang dua.
Pengangkatannya ditunda untuk menghormati tradisi kepangkatan di jajaran
TNI.
Agus diangkat terlebih dahulu menjadi Kepala Staf Umum TNI dan
dilantik 2 Januari 2015 menjadi Kasau. Agus yang merupakan alumnus
Akademi Angkatan. Agus berjanji untuk membangun pertahanan udara menjadi
prioritas dan radar akan diperkuat.
“Sehingga kita bisa mengetahui pesawat yang melintas di wilayah
udara. Jadi radar ini sangat membantu. Pesawat lain tidak bisa masuk
begitu saja ke wilayah kalau kita memiliki radar,” kata Agus kepada
wartawan usai dilantik.
Sumber Beritasatu.com