info berita
http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin. (wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan, Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia, tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin. (wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin.
(wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin.
(wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin.
(wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin.
(wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin. (wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin.
(wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
JAKARTA
– Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mendesak kepada Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi kebijakan akuisisi
pesawat bekas menyusul jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 di Medan,
Selasa (30/6).
“Peristiwa nahas itu harus menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak
menerima pesawat hibah atau membeli pesawat bekas,” kata kepada
wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pagi ini (Rabu, 1/7).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan merawat pesawat tua
sesungguhnya membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar ketimbang
pesawat baru. ”Belum lagi masalah suku cadang yang tidak selalu
tersedia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sebetulnya memiliki banyak pesawat tua. Pesawat
Hercules yang jatuh itu misalnya adalah buatan Amerika tahun 1964 dan
sudah selayaknya segera diganti.
Untuk itu, Charles Honoris meminta agar Kemenhan dan semua matra TNI
harus segera berkordinasi dengan DPR agar politik anggaran dan pembagian
belanjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran itu menurut dia,
tidak harus dibagi rata kepada tiga matra tersebut.
“Yang jelas hari ini Indonesia berduka karena kehilangan
prajurit-prajuritnya yang sedang menjalankan tugas negara. Tidak perlu
ada korban lagi karena ketidakhati-hatian kita dalam menerapkan strategi
yang tidak tepat dalam membeli peralatan TNI,” tuturnya, prihatin. (wid/RMOL)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/07/01/stop-beli-pesawat-bekas.html#sthash.I4NYMxfe.dpuf
Related Posts: